Normalkah Bila Bayi Sering Buang Air Besar?
Mama kemungkinan bingung jika bayi kerap buang air besar. Jangan cemas, Ma rupanya frekwensi buang air besar ke bayi berlainan tergantung dari umur serta step perubahannya. Pada umumnya, frekwensi buang air besar ke bayi akan menyusut bersamaan dia makin bertambah umur.
Hal itu dikuasai sama faktor-faktor diantaranya sebab usus bayi yang telah berkembang prima hingga dapat meresap nutrisi atau ASI lebih bagus.
Bukti menariknya, rupanya Mama dapat menyaksikan situasi kesehatan bayi dari warna, tipe feses, sampai berbau kotoran mereka. Maka dari itu penting untuk Mama selalu untuk memperhatikan kotoran bayi tiap dia BAB terutamanya ke 24 jam pertama kali sesudah dia lahir.
Supaya Mama lebih memahami, berikut kami kumpulkan info komplet tentang arti dari situasi feses bayi.
1. Frekwensi normal buang air besar ke bayi umur 0-6 bulan
Dikutip dari situs Firstcry bayi minimal akan alami frekwensi BAB minimal 4x satu hari dalam beberapa waktu sesudah kelahirannya. Bahkan juga ada banyak masalah untuk bayi yang dikasih ASI akan BAB tiap sesudah menyusui.
Dalam satu hari frekwensi buang air besar sang kecil ini dapat sampai 12 kali. Jadi Mama tidak perlu cemas jika bayi kerap buang besar pada awal kehidupannya. Frekwensi bayi yang kerap BAB ini dapat berjalan dari 3-5 hari bahkan juga satu minggu semenjak dia lahir.
Selanjutnya, untuk bayi berusia 12 minggu seperti dikutip dari Todays Parent dia dapat keluarkan feses 1-8 kali satu hari tergantung dari situasi skema pencernaan mereka. Beberapa bayi ASI kerap kali tidak BAB bahkan juga sampai 7-10 hari lho. Ini normal bila bayi masih berasa damai. Sesaat untuk bayi dengan susu formulasi dia dapat BAB sampai 2 kali satu hari.
Saat bayi berumur 4 bulan dengan situasi belum konsumsi makanan padat dia akan BAB seputar 2x satu hari. Frekwensi BAB sang Kecil akan menyusut bersamaan perubahan umurnya. Tetapi, bila sang Kecil BAB 3x satu hari masih tetap normal kok.
tip dan trik menang permainan slot casino Sesudah bayi memperoleh MPASI, Mama akan hadapi ketidaksamaan baik dari frekwensi atau stabilitas feses sang Kecil. Ke umur ini bayi kemungkinan lebih jarang-jarang BAB tetapi waktu BAB-nya bertambah lebih teratur dari waktu ke waktu. Tetapi, bila bayi kerap alami sembelit, diare, atau belum BAB lebih dari satu minggu selekasnya hubungi dokter ya.
2. Wujud serta Tipe kotoran bayi yang normal
Fesef bayi menjadi tanda-tanda apa sang Kecil mempunyai masalah pencernaan atau mungkin tidak. Berikut wujud fese bayi yang normal dikeluarkan.
-Bayi baru lahir
Bayi baru lahir mempunyai wujud kotoran yang benyek seperti aspal atau disebutkan mekonium. Situasi mekonium yang gelap ini tercipta sebab cairan ketuban, lendir, sel kulit mati, bilirubin, serta sel darah merah.
-Bayi dengan ASI exclusive
Untuk bayi yang konsumsi ASI exclusive karena itu wujud kotorannya bakal jadi pasta, berbiji atau bahkan juga cairan. Bila Mama mendapati feses bayi benar-benar cair, jangan cemas dahulu sebab hal tersebut bisa normal berlangsung.
-Bayi non ASI exclusive
Bayi yang tidak konsumsi ASI dengan exclusive karena itu wujud fesesnya akan serupa seperti orang dewasa yaitu dapat padat, menggumpal, atau berupa benyek seperti tanah liat.
3. Warna feses bayi dapat mengisyaratkan penyakit atau masalah
Untuk feses bayi yang baru lahir serta diberi susu formulasi yang diberi ASI akan ada ketidaksamaan. Oleh karena itu, Mama jangan cemas dahulu ya bila menanyakan ke rekan serta dengar jika feses yang keluar dari sang Kecil berlainan.
Untuk bayi yang dikasih ASI, warna kotorannya condong seperti memiliki warna kuning seperti sauce mustard dengan struktur benar-benar benyek serta sedikit berair.
Disamping itu, untuk bayi yang diberi susu formulasi warna kotorannya condong lebih tua atau memiliki warna kuning pucat, condong kecoklat-coklatan, atau hijau kecoklat-coklatan. Struktur kotoran halus, tapi tidak selembek bayi dengan ASI.
Berikut ringkasan dari warna feses bayi normal serta tidak normal yang mengisyaratkan bahaya:
-Berwarna kuning atau coklat, ini ialah warna feses yang normal. Warna yang dibuat berasal dari sterkobilin yakni sisi dari empedu yang dikeluarkan melalui feses.
-Warna kehijauan, umumnya warna hijau ke feses bayi sebab kotoran sesaat dalam usus besar hingga tetap sama jadi kuning atau coklat. Warna BAB bayi ini lumrah.
-Warna putih, jika feses bayi mama memiliki warna putih sebab tidak ada pewarnaan benar-benar dari empedu. Ini menjadi tanda-tanda ada permasalahan ke empedu di Kecil. Jika bayi keluarkan kotoran memiliki warna ini, selekasnya bawa serta ke dokter ya.
-Kemerahan atau kehitaman, warna kotoran bayi ini bisa saja tanda-tanda jelek sebab umumnya ada permasalahan ke aliran cernanya. Jika bayi Mama keluarkan feses memiliki warna merah bersatu lendir serta memiliki bentuk cair bisa saja itu disentri. Tetapi, bila fesenya memiliki warna hitam adalah sinyal perdarahan aliran cerna dibagian atas seperti tenggorokan serta lambung.
4. Beberapa jenis berbau feses bayi yang normal serta tidak
Kecuali dapat mengetahui permasalahan kesehatan melalui tipe serta wujud feses, Mama dapat juga mengetahui permasalahan ke bayi melalui berbau kotorannya. Diambil dari beberapa sumber, berikut beberapa jenis berbau kotoran bayi yang normal serta tidak.
-Bau feses busuk
Bila Mama mencium berbau benar-benar busuk bahkan juga seperti telur busuk dari feses bayi karena itu pantas diduga, sebab bisa saja tanda-tanda tidak bagus untuk pencernaan sang Bayi.
-Bau benar-benar asam
Jika Mama mencium berbau asam dari feses bayi karena itu bisa saja tanda-tanda ada masalah peresapan gula atau umum disebutkan intoleransi laktosa yang membuat bayi tidak dapat konsumsi susu sapi.
-Bau amis
Ke situasi ini peluang sang Kecil alami infeksi amuba atau jamur. Jika mendapati ini selekasnya bawa serta bayi ke dokter ya.
Itu barusan info tentang pemicu bayi kerap buang air besar serta deteksi kesehatan bayi dari wujud, tipe, sampai berbau feses.